Kendari – Dalam upaya memperkuat ekosistem digital di tingkat daerah, organisasi kepemudaan Visioner Indonesia menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Kolaborasi dan Inovasi Digital: Bank Sultra sebagai Enabler Ekonomi Digital Daerah” di Kendari, Jumat (23/5).
Acara ini menghadirkan para tokoh muda, pelaku UMKM, dan pegiat literasi digital untuk membahas langkah konkret dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan memberdayakan. Fokus utama diskusi adalah menggali peran strategis Bank Sultra dalam mempercepat transformasi digital sektor ekonomi di Sulawesi Tenggara.
Ikhsan Jamal, Ketua Bidang UMKM BPD HIPMI Sultra, menyampaikan pentingnya peran lembaga keuangan daerah dalam mendukung digitalisasi UMKM. Menurutnya, UMKM tidak bisa berkembang tanpa dukungan sistem keuangan digital yang kuat dan mudah diakses.
“Platform digital bukan hanya soal transaksi, tapi membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan adil. Bank Sultra harus jadi pionir di daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Hasidar, pegiat literasi digital, menyoroti potensi digitalisasi untuk mengatasi ketimpangan antarwilayah.
“Ekonomi digital bisa menjadi solusi kesenjangan antara pusat dan daerah. Tapi butuh kerja sama lintas sektor untuk menciptakan dampak nyata,” ujarnya.
Ketua panitia, Rolin, menyampaikan apresiasi kepada Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana, atas dukungannya terhadap gerakan digitalisasi inklusif.
“Pak Andri dan jajaran Bank Sultra telah menunjukkan konsistensi dalam mendukung transformasi digital layanan publik dan pemberdayaan UMKM di Sultra,” ungkapnya.
Diskusi ini merupakan bagian dari Visioner Talks, sebuah platform dialog yang digagas Visioner Indonesia untuk mendorong kolaborasi generasi muda dengan berbagai pemangku kepentingan dalam membahas isu-isu strategis pembangunan daerah.
